Senin, 16 Desember 2013

Masyarakat Multikultural : Globalisasi dan Multikulturalisme



PENDAHULUAN


A.   LATAR BELAKANG
Zaman selalu menuntut untuk terus berkembang. Beberapa puluh tahun yang lalu sosialisasi terjadi sebatas kita dengan orang-orang dekat yang hidup dalam dalam satu suku atau lingkungan tempat tinggal. Pengetahuan kita hanya sebatas apa yang kita lihat dan rasakan serta terjadi di hadapan kita. Kejadian di belahan dunia lain seakan menjadi hal yang asing. Namun seiring berjalannya waktu, mata kita semakin terbuka dengan peradaban. Zaman dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang membuat masyarakat mulai menerima hal baru dalam hidup mereka. Masyarakat pada mulanya seakan terlihat homogen semakin lama semakin terlihat heterogen. Perbedaan-perdeaan itu kerap kali memicu adanya konflik dan kesenjangan kelas sosial yang semakin nyata. Masyarakat yang semakin dinamis menyebabkan masyarakat mulai bergejolak dan tidak mudah puas atas apa yang telah didapatnya.

Berkembangnya masyarakat dipengaruhi oleh faktor globalisasi. Masyarakat Indonesia yang pada mulanya merupakan kesatuan masyarakat majemuk semakin lama kian berubah menjadi kesatuan masyarakat multikultural. Globalisasi telah mampu mengubah struktur dalam masyarakat. Globalisasi menyebabkan manusia menjadi tanpa batas. Jika pada masyarakat majemuk terjadi adanya kaum mayoritas dan minoritas maka globalisasi pada masyarakat multikultural menyebabkan masyarakat mulai mengakui kesamaan harkat dan martabat sebagai manusia.

B.   RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
2.    Apa yang dimaksud dengan multikulturalisme?
3.    Bagaimana proses berkembangnya globalisasi dalam masyarakat multikultural?
4.    Bagaimana implementasi globalisasi dalam masyarakat multikultur?


C.   TUJUAN
1.    Mengetahui definisi dari globalisasi
2.    Mengetahui pengertian dari multiulturalisme
3.    Mengetahui proses berkembangnya globalisasi dalam masyarakat multikultural
4.    Mengetahui implementasi dari globalisasi dalam masyarakat multikultural




















BAB II
 PEMBAHASAN

A.   DASAR TEORI
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular. Konsep globalisasi dapat diartikan sebagai pengglobalan atau penyatuan seluruh aspek kehidupan di dunia ini. Penyatuan ini dilakukan melalui upaya penyeragaman yang mendunia meliputi seluruh negara yang ada. Ketika suatu istilah baru menjadi populer, hal ini seringkali meliputi suatu perubahan penting sebagai bagian dari dunia ini. Ide baru ini dibutuhkan untuk menggambarkan kondisi baru.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata "global", yang berarti "universal". Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. (Wikipedia)
Pengertian Globalisasi Menurut Beberapa Ahli:
a.    SeloSoemardjan
Globalisasiadalahterbentuknyasistimorganisasidankomunikasiantarmasyarakat di seluruh DUNIA untukmengikutisistindankaidah-kaidah yang sama.


b.      AchmadSuparman
Globalisasiadalahsuatu proses menjadikansesuatu (Benda / Perilaku) Sebagaiciridarisetiapindividu di duniainitanpa di batasiolehwilayah.
c.    R.Robertson
Globalisasiadalah proses mengecilnyaduniadanmeningkatnyakesadaranakanduniasebagaisatukesatuan, salingketergantungandankesadaran global akandunia yang menyatu.
d.   Malcom Waters
Globalisasiadalahsebuah proses sosialdimanahalangan-halanganbersifatgeografispadatatanansosialdanbudayasemakinmenyusutdansetiap orang kiansadarbahwamerekasemakindekatsatusama lain.
e.    Anthony Giddens
Globalisasiadalah proses peningkatankesalingtergantunganmasyarakatdunia. Hal iniditandaidenganadanyakesenjanganbesarantarakekayaandantingkathidupmasyarakat-masyarakat industry denganmasyarakat-masyarakatduniaketiga.
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara etimologis, multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), kultur (budaya), dan isme (aliran/ paham). Secara hakiki, dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang unik. Multikulturalisme adalah seperangkat ide atau gagasan yang menghasilkan aliran yang berpandangan bahwa terdapat variasi budaya di dalam kehidupan masyarakat. Yang terjadi adalah adanya kesetaraan budaya, sehingga antara satu entitas budaya dengan budaya lainnya tidaklah berada di dalam suasana bertanding untuk menenangkan pertarungan.

                 Sedangkan pengertian Multikulturalisme Menurut Beberapa Ahli :
a.       “Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalismedapatjugadipahamisebagaipandangandunia yang kemudiandiwujudkandalamkesadaranpolitik (AzyumardiAzra, 2007).
b.        Masyarakatmultikulturaladalahsuatumasyarakat yang terdiridaribeberapamacamkumunitasbudayadengansegalakelebihannya, dengansedikitperbedaankonsepsimengenaidunia, suatusistemarti, nilai, bentukorganisasisosial, sejarah, adatsertakebiasaan (“A Multicultural society, then is one that includes several cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of the world, system of [meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and practices”; Parekh, 1997 yang dikutipdariAzra, 2007).
c.    Multikulturalismemencakupsuatupemahaman, penghargaansertapenilaianatasbudayaseseorang, sertasuatupenghormatandankeingintahuantentangbudayaetnis orang lain (Lawrence Blum, dikutipLubis, 2006:174).
d.   Sebuahideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002, merangkum Fay 2006, JaridanJary 1991, Watson 2000).
e.    Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggan untuk mempertahankan kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007, mengutip M. Atho’ Muzhar).
Dari pengertian-pengertian di atasdapat disimpulkan multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkutnilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, danpolitik yang merekaanut.

B.   PEMBAHASAN
Globalisasi memiliki makna universal yang dengan kata lain berarti globalisasi merupakan hubungan keterkaitan antar dunia sehingga menyebabkan hilangnya batas-batas dunia yang menyebabkan adanya saling ketergantungan antarbangsa. Segala bentuk informasi dan komunikasi tidak terbatas pada jarak wilayah. Semua berada dalam keterjangkauan.
Sedangkan masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terdiri atas suku bangsa, bahsa, serta budaya yang beragam namun dalam perbedaan tersebut masyarakat telah mengakui adanya kesamaan derajat, harkat dan martabat. Dalam masyarakat multikultural tidak lagi terdapat adanya kaum mayoritas dan minoritas. Semua dapat hidup berdampingan satu sama lain. Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi antara lain :
1.Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2.  Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3.  Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
4.  Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5.  Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Adapun problematika yang menjadi tantangan global terhadap
eksistensi jati diri bangsa adalah sebagai berikut:
1.    Pluralitas masyarakat Indonesia tidak hanya berkaitan dengan budaya, tetapi
juga dimensi sosial, politik, dan ekonomi masyarakat sehingga proses
globalisasi informasi membawa dampak yang sangat kompleks.
2.    Salah satu dampak globalisasi informasi bagi bangsa Indonesia yaitu dimulai
dari timbulnya krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis
multidimensi. Dalam waktu yang relatif singkat Indonesia mengalami empat kali
pergantian pemerintahan. Tidak hanya itu, di era reformasi muncul berbagai
macam kerusakan dan pemberontakan yang disertai isu anarkis, SARA,
dan separatisme.
3.    Kemajuan teknologi informasi telah menjadikan jarak spasial semakin
menyempit dan jarak waktu semakin memendek. Akibatnya, bagi bangsa
Indonesia yang berorientasi pada negara-negara maju, dalam waktu relatif
singkat dapat beradaptasi terutama di bidang teknologi, ekonomi, sosial,
dan budaya.



PROSES PERKEMBANGAN GLOBALISASI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURALISME
Perkembangan dunia tidak lagi dipegang oleh orang-orang tertentu saja atau hanya orang yang berkuasa pada negara tersebut. Di zaman globalisasi yang sudah ada sejak dulu, negara-negara saling berhubungan dan berinteraksi yang dimulai oleh bangsa cina yang melakukan perdagangan pertama kali yang melalui jalur sutra. Sejak itulah terjadinya globalisasi. Seperti yang sudah dijelaskan pengertian globalisasi seperti yang diatas.
Telah kita ketahui sebelumnya, Indonesia merupakan negara yang tidak hanya terdiri dari satu atau dua suku saja melainkan ribuan suku bangsa yang memiliki bahasa yang berbeda dan tempat tinggal yang berbeda pula. Secara geografis indonesia sangat berpotensi dalam hal keberagaman. Kini kita hanya saling berkomunikasi dalam satu arah tetapi kepada semua tanpa melihat perbedaan.
Perkembangan zaman terus terjadi di masyarakat, termasuk masyarakat multikultural itu sendiri. Dengan adanya globalisasi, pengetahuan masyarakat semakin luas. Ilmu pengetahuan yang mudah didapat dan teknologi informasi merupakan salah satu penunjang mudahnya informasi yang didapat dari negara-negara lain.
Multikultural merupakan bagian dari globalisasi. Karena dengan adanya masyarakat yang beranekaragam dan sudah mulai saling terbuka sehingga memudahkan globalisasi masuk ke Indonesia. Sadar atau tidak, kita telah memasuki pasar bebas. Negara satu dengan negara lain tidak lagi ada batas secara ruang maupun waktu. Indonesia membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan negaranya yang tidak bisa diproduksi di Indonesia, begitu juga sebelumnya.
Masyarakat Indonesia yang telah mengusung multikultural tidak lagi sekedar masyarakat majemuk. Masyarakat yang bernanekaragam telah mengakui adanya perbedaan dan persamaan kedudukan. Sehingga, perkembangan globalisai di Indonesia berjalan dengan baik.

IMPLEMENTASI GLOBALISASI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Adanya globalisasi dalam  masyarakat multikultural menyebabkan terjadinya perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.   Globalisasi merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari pikiran yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi patokan bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
Sebagai suatu proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dilihat dari dimensi ruang akan semakin dipersempit dan dari dimensi waktu semakin dipersingkat dalam berinteraksi dan berkomunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Globalisasi juga turut serta dalam mengubah tatanan kehidupan masyarakat. perubahan-perubahan itu tampak pada :
1. Bidang Politik
Dengan adanya globalisasi, pemerintah mulai menjalankan pemerintahan yang demokrasi dan terbuka. Jika pemerintah menjalankan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan penuh keikhlasan demi rakyat, maka hal yang terjadi adalah banyak rakyat yang akan memandang positif pemerintahan sehingga terciptalah pemerintahan yang didukung oleh rakyat. Hal tersebut menyebabkan adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintahan. namun, jika globalisasi berkembang tanpa batas bukan merupakan sesuatu yang tidak mungkin jika pada suatu saat idiologi Pancasila dapat diubah menjadi idiologi liberal. karena globalisasi dapat meyakinkan masyarakat jika liberalisme membawa kemajuan dan kemakmuran bagi masyarakat.
2. Bidang Ekonomi
             Dalam bidang ekonomi, implementasi dari adanya globalisasi adalah terbukanya pasar internasional sehingga mampu meningkatkan lapangan pekerjaan dan pendapatan negara. Berarti secara tidak langsung, globalisasi membantu meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan keluarga miskin. Namun di satu sisi, globalisasi juga dapat melunturkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena tergeser oleh produk luar yang secara harga lebih murah dengan kualitas yang lebih baik, sehingga jika tidak segera diatasi mampu mematikan usaha kecil rakyat.
Di Indonesia sendiri yang notabene merupakan negara kepulauan pastilah mempunyai sumber daya alam endemik yang berbeda-beda di masing-masing pulaunya. Contohnya saja pulau jawa dan sumatera merupakan penghasil sayur mayur serta buah-buahan terbaik di Indonesia, sedangkan daerah timur Indonesia seperti kepulauan Maluku, Sulawesi dan Papua memiliki komoditas andalan berupa sagu dan memiliki sumber daya bahari yang melimpah. Dengan kondisi tersebut, tidak heran bila terjadi perdagangan antar pulau dimana akan terjadi kegiatan perniagaan komoditas andalan masing-masing pulau yang nantinya akan berpengaruh pada pemerataan sumber dan bahan-bahan makanan serta pergerakan ekonomi nasional akan tumbuh dengan pesat.

3. Bidang Sosial Budaya
             Pengaruh globalisasi dalam bidang sosial-budaya menyebabkan peningkatan etos kerja masyarakat karena seiring dengan harapan untuk hidup yang lebih baik. Sehingga peningkatan etos kerja tersebut dibarengi dengan peningkatan kedisiplinan dan peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, globalisasi juga akan berdampak negatif bagi kehidupan sosial-budaya masyarakat. sebagai dampak nyata yang terjadi adalah lunturnya budaya asli, baik dalam segi sopan santun, unggah-ungguh, dan tata krama yang menjadi identitas bangsa. Pemuda kita akan semakin meniru gaya barat dan menjadikannya sebagai kiblat.
             Dampak lain yang berpeluang terjadi adalah adanya kesenjangan sosial. dalam masyarakat multikultur tidak akan dipandang mengenai kaum mayoritas dan minoritas, namun kesenjangan sosial ini diartikan sebagai adanya kelas-kelas sosial yang membedakan mereka. Globalisasi juga akan menyebabkan meningkatnya tingkat individualisme masyarakat. Dimana masing-masing individu akan berupaya mengejar cita-citanya demi memperbaiki taraf kehidupan sehingga hanya tersisa sedikit waktu untuk bersosialisasi dan mengakrabkan diri dengan masyarakat sekitar (tetangga) yang secara jarak dikatakan dekat.
Di sektor budaya, globalisasi ditandai dengan meningkatnya angka kepemilikan televisi dan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi seperti internet. Hal tersebut menyebabkan hilangnya batasan dalam penyebaran budaya di masyarakat multikultur. Pernikahan antar suku, ras, atau bahkan etnis bukan barang baru lagi di Indonesia. Seperti yang kita tahu, pernikahan merupakan saluran paling mudah untuk upaya penyebaran budaya. Selain itu, contoh yang paling mudah adalah melalui makanan, yang ditandai dengan menjamurnya restoran padang, warung tegal, restoran masakan khas korea, cina, jepang dan sebagainya diseluruh penjuru Indonesia. Di bidang sosial dari segi interaksi yang awalnya berbau kedaerahan, tradisional, dan masih kuatnya sikap primordialisme, dengan adanya globalisasi maka lama kelamaan hal tersebut memudar dan masyarakat bergerak menuju kearah persatuan.


























BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Globalisasiadalahsebuahistilah yang memilikihubungandenganpeningkatanketerkaitanantarbangsadanantarmanusia di seluruhduniamelaluiperdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, danbentuk-bentukinteraksi lain.Menurutasalkatanya, kata "globalisasi" diambildari kata "global", yang berarti "universal".
         Multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalismedapatjugadipahamisebagaipandangandunia yang kemudiandiwujudkandalamkesadaranpolitik.
            Proses perkembangan globalisasi di dalam masyarakat multikultural itu sendiri karena adanya masyarakat yang beranekaragam dan sudah mulai saling terbuka sehingga memudahkan globalisasi masuk ke Indonesia. Sadar atau tidak, kita telah memasuki pasar bebas. Negara satu dengan negara lain tidak lagi ada batas secara ruang maupun waktu. Indonesia membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan negaranya yang tidak bisa diproduksi di Indonesia, begitu juga sebelumnya.
Globalisasi juga turut serta dalam mengubah tatanan kehidupan masyarakat. perubahan-perubahan itu tampak pada :
1. Bidang Politik
Dengan adanya globalisasi, pemerintah mulai menjalankan pemerintahan yang demokrasi dan terbuka.

2. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, implementasi dari adanya globalisasi adalah terbukanya pasar internasional sehingga mampu meningkatkan lapangan pekerjaan dan pendapatan negara. Berarti secara tidak langsung, globalisasi membantu meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan keluarga miskin. Namun di satu sisi, globalisasi juga dapat melunturkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

3.   Bidang Sosial Budaya
Pengaruh globalisasi dalam bidang sosial-budaya menyebabkan peningkatan etos kerja masyarakat karena seiring dengan harapan untuk hidup yang lebih baik. Sehingga peningkatan etos kerja tersebut dibarengi dengan peningkatan kedisiplinan dan peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, globalisasi juga akan berdampak negatif bagi kehidupan sosial-budaya masyarakat. sebagai dampak nyata yang terjadi adalah lunturnya budaya asli, baik dalam segi sopan santun, unggah-ungguh, dan tata krama yang menjadi identitas bangsa.



























DAFTAR PUSTAKA

Syam, Nur. 2009. Tantangan Multikulturalisme Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

0 komentar:

Posting Komentar