PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Zaman selalu menuntut untuk terus berkembang. Beberapa puluh
tahun yang lalu sosialisasi terjadi sebatas kita dengan orang-orang dekat yang
hidup dalam dalam satu suku atau lingkungan tempat tinggal. Pengetahuan kita hanya
sebatas apa yang kita lihat dan rasakan serta terjadi di hadapan kita. Kejadian
di belahan dunia lain seakan menjadi hal yang asing. Namun seiring berjalannya
waktu, mata kita semakin terbuka dengan peradaban. Zaman dan ilmu pengetahuan
yang terus berkembang membuat masyarakat mulai menerima hal baru dalam hidup
mereka. Masyarakat pada mulanya seakan terlihat homogen semakin lama semakin
terlihat heterogen. Perbedaan-perdeaan itu kerap kali memicu adanya konflik dan
kesenjangan kelas sosial yang semakin nyata. Masyarakat yang semakin dinamis
menyebabkan masyarakat mulai bergejolak dan tidak mudah puas atas apa yang
telah didapatnya.
Berkembangnya masyarakat dipengaruhi oleh faktor
globalisasi. Masyarakat Indonesia yang pada mulanya merupakan kesatuan masyarakat
majemuk semakin lama kian berubah menjadi kesatuan masyarakat multikultural.
Globalisasi telah mampu mengubah struktur dalam masyarakat. Globalisasi
menyebabkan manusia menjadi tanpa batas. Jika pada masyarakat majemuk terjadi
adanya kaum mayoritas dan minoritas maka globalisasi pada masyarakat
multikultural menyebabkan masyarakat mulai mengakui kesamaan harkat dan
martabat sebagai manusia.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
2.
Apa yang dimaksud dengan multikulturalisme?
3.
Bagaimana proses berkembangnya globalisasi dalam masyarakat
multikultural?
4. Bagaimana implementasi globalisasi
dalam masyarakat multikultur?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui definisi dari globalisasi
2.
Mengetahui pengertian dari multiulturalisme
3.
Mengetahui proses berkembangnya globalisasi dalam masyarakat
multikultural
4.
Mengetahui implementasi dari globalisasi dalam masyarakat
multikultural
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DASAR TEORI
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular. Konsep
globalisasi dapat diartikan sebagai pengglobalan atau penyatuan seluruh aspek
kehidupan di dunia ini. Penyatuan ini dilakukan melalui upaya penyeragaman yang
mendunia meliputi seluruh negara yang ada. Ketika suatu istilah baru menjadi
populer, hal ini seringkali meliputi suatu perubahan penting sebagai bagian
dari dunia ini. Ide baru ini dibutuhkan untuk menggambarkan kondisi baru.
Globalisasi
adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain.
Menurut
asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata
"global", yang berarti "universal". Achmad Suparman
menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi
yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. (Wikipedia)
Pengertian
Globalisasi Menurut Beberapa Ahli:
a. SeloSoemardjan
Globalisasiadalahterbentuknyasistimorganisasidankomunikasiantarmasyarakat
di seluruh DUNIA untukmengikutisistindankaidah-kaidah yang sama.
b. AchmadSuparman
Globalisasiadalahsuatu
proses menjadikansesuatu (Benda / Perilaku) Sebagaiciridarisetiapindividu di duniainitanpa
di batasiolehwilayah.
c. R.Robertson
Globalisasiadalah
proses mengecilnyaduniadanmeningkatnyakesadaranakanduniasebagaisatukesatuan,
salingketergantungandankesadaran global akandunia yang menyatu.
d.
Malcom Waters
Globalisasiadalahsebuah
proses sosialdimanahalangan-halanganbersifatgeografispadatatanansosialdanbudayasemakinmenyusutdansetiap
orang kiansadarbahwamerekasemakindekatsatusama lain.
e. Anthony
Giddens
Globalisasiadalah
proses peningkatankesalingtergantunganmasyarakatdunia. Hal iniditandaidenganadanyakesenjanganbesarantarakekayaandantingkathidupmasyarakat-masyarakat
industry denganmasyarakat-masyarakatduniaketiga.
Akar kata multikulturalisme adalah
kebudayaan. Secara etimologis, multikulturalisme dibentuk dari kata multi
(banyak), kultur (budaya), dan isme (aliran/ paham). Secara hakiki, dalam kata
itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya
dengan kebudayaannya masing-masing yang unik. Multikulturalisme adalah
seperangkat ide atau gagasan yang menghasilkan aliran yang berpandangan bahwa
terdapat variasi budaya di dalam kehidupan masyarakat. Yang terjadi adalah
adanya kesetaraan budaya, sehingga antara satu entitas budaya dengan budaya
lainnya tidaklah berada di dalam suasana bertanding untuk menenangkan pertarungan.
Sedangkan
pengertian Multikulturalisme Menurut Beberapa Ahli :
a. “Multikulturalisme”
pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam
berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas
keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat. Multikulturalismedapatjugadipahamisebagaipandangandunia
yang kemudiandiwujudkandalamkesadaranpolitik (AzyumardiAzra, 2007).
b.
Masyarakatmultikulturaladalahsuatumasyarakat
yang terdiridaribeberapamacamkumunitasbudayadengansegalakelebihannya,
dengansedikitperbedaankonsepsimengenaidunia, suatusistemarti, nilai,
bentukorganisasisosial, sejarah, adatsertakebiasaan (“A Multicultural
society, then is one that includes several cultural communities with their
overlapping but none the less distinc conception of the world, system of
[meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and
practices”; Parekh, 1997 yang dikutipdariAzra, 2007).
c.
Multikulturalismemencakupsuatupemahaman,
penghargaansertapenilaianatasbudayaseseorang, sertasuatupenghormatandankeingintahuantentangbudayaetnis
orang lain (Lawrence Blum, dikutipLubis, 2006:174).
d.
Sebuahideologi
yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara
individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002, merangkum Fay 2006,
JaridanJary 1991, Watson 2000).
e.
Multikulturalisme mencakup gagasan,
cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara,
yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai
cita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai
kebanggan untuk mempertahankan kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007,
mengutip M. Atho’ Muzhar).
Dari pengertian-pengertian di
atasdapat disimpulkan multikulturalisme adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam
kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang
penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural)
yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkutnilai-nilai, sistem, budaya,
kebiasaan, danpolitik yang merekaanut.
B.
PEMBAHASAN
Globalisasi memiliki makna universal yang dengan kata lain berarti globalisasi merupakan
hubungan keterkaitan antar dunia sehingga menyebabkan hilangnya batas-batas
dunia yang menyebabkan adanya saling ketergantungan antarbangsa. Segala bentuk
informasi dan komunikasi tidak terbatas pada jarak wilayah. Semua berada dalam
keterjangkauan.
Sedangkan masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang
terdiri atas suku bangsa, bahsa, serta budaya yang beragam namun dalam
perbedaan tersebut masyarakat telah mengakui adanya kesamaan derajat, harkat
dan martabat. Dalam masyarakat multikultural tidak lagi terdapat adanya kaum
mayoritas dan minoritas. Semua dapat hidup berdampingan satu sama lain. Scholte melihat bahwa ada beberapa
definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi antara lain :
1.Internasionalisasi:
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal
ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun
menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2. Liberalisasi: Globalisasi
juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya
hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3. Universalisasi:
Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun
imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia.
4. Westernisasi: Westernisasi
adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran
dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
5. Hubungan transplanetari dan
suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat
definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih
mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global
memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Adapun
problematika yang menjadi tantangan global terhadap
eksistensi jati diri bangsa adalah sebagai berikut:
eksistensi jati diri bangsa adalah sebagai berikut:
1. Pluralitas
masyarakat Indonesia tidak hanya berkaitan dengan budaya, tetapi
juga dimensi sosial, politik, dan ekonomi masyarakat sehingga proses
globalisasi informasi membawa dampak yang sangat kompleks.
juga dimensi sosial, politik, dan ekonomi masyarakat sehingga proses
globalisasi informasi membawa dampak yang sangat kompleks.
2. Salah
satu dampak globalisasi informasi bagi bangsa Indonesia yaitu dimulai
dari timbulnya krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis
multidimensi. Dalam waktu yang relatif singkat Indonesia mengalami empat kali
pergantian pemerintahan. Tidak hanya itu, di era reformasi muncul berbagai
macam kerusakan dan pemberontakan yang disertai isu anarkis, SARA,
dan separatisme.
dari timbulnya krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis
multidimensi. Dalam waktu yang relatif singkat Indonesia mengalami empat kali
pergantian pemerintahan. Tidak hanya itu, di era reformasi muncul berbagai
macam kerusakan dan pemberontakan yang disertai isu anarkis, SARA,
dan separatisme.
3. Kemajuan
teknologi informasi telah menjadikan jarak spasial semakin
menyempit dan jarak waktu semakin memendek. Akibatnya, bagi bangsa
Indonesia yang berorientasi pada negara-negara maju, dalam waktu relatif
singkat dapat beradaptasi terutama di bidang teknologi, ekonomi, sosial,
dan budaya.
menyempit dan jarak waktu semakin memendek. Akibatnya, bagi bangsa
Indonesia yang berorientasi pada negara-negara maju, dalam waktu relatif
singkat dapat beradaptasi terutama di bidang teknologi, ekonomi, sosial,
dan budaya.
PROSES
PERKEMBANGAN GLOBALISASI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURALISME
Perkembangan dunia tidak lagi dipegang oleh orang-orang
tertentu saja atau hanya orang yang berkuasa pada negara tersebut. Di zaman
globalisasi yang sudah ada sejak dulu, negara-negara saling berhubungan dan
berinteraksi yang dimulai oleh bangsa cina yang melakukan perdagangan pertama
kali yang melalui jalur sutra. Sejak itulah terjadinya globalisasi. Seperti
yang sudah dijelaskan pengertian globalisasi seperti yang diatas.
Telah kita ketahui sebelumnya, Indonesia merupakan negara
yang tidak hanya terdiri dari satu atau dua suku saja melainkan ribuan suku
bangsa yang memiliki bahasa yang berbeda dan tempat tinggal yang berbeda pula.
Secara geografis indonesia sangat berpotensi dalam hal keberagaman. Kini kita
hanya saling berkomunikasi dalam satu arah tetapi kepada semua tanpa melihat
perbedaan.
Perkembangan zaman terus terjadi di masyarakat, termasuk
masyarakat multikultural itu sendiri. Dengan adanya globalisasi, pengetahuan
masyarakat semakin luas. Ilmu pengetahuan yang mudah didapat dan teknologi
informasi merupakan salah satu penunjang mudahnya informasi yang didapat dari
negara-negara lain.
Multikultural merupakan bagian dari globalisasi. Karena
dengan adanya masyarakat yang beranekaragam dan sudah mulai saling terbuka
sehingga memudahkan globalisasi masuk ke Indonesia. Sadar atau tidak, kita
telah memasuki pasar bebas. Negara satu dengan negara lain tidak lagi ada batas
secara ruang maupun waktu. Indonesia membutuhkan negara lain untuk memenuhi
kebutuhan negaranya yang tidak bisa diproduksi di Indonesia, begitu juga
sebelumnya.
Masyarakat Indonesia yang telah mengusung multikultural
tidak lagi sekedar masyarakat majemuk. Masyarakat yang bernanekaragam telah
mengakui adanya perbedaan dan persamaan kedudukan. Sehingga, perkembangan
globalisai di Indonesia berjalan dengan baik.
IMPLEMENTASI GLOBALISASI DALAM
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Adanya globalisasi dalam masyarakat multikultural menyebabkan
terjadinya perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Globalisasi merupakan suatu proses tatanan
masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada
hakikatnya adalah suatu proses dari pikiran yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi patokan bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
Sebagai
suatu proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar
bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dilihat dari dimensi ruang akan
semakin dipersempit dan dari dimensi waktu semakin dipersingkat dalam berinteraksi
dan berkomunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang
kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
keamanan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi.
Globalisasi juga turut serta dalam
mengubah tatanan kehidupan masyarakat. perubahan-perubahan itu tampak pada :
1. Bidang Politik
Dengan adanya globalisasi, pemerintah mulai menjalankan
pemerintahan yang demokrasi dan terbuka. Jika pemerintah menjalankan tugasnya
dengan jujur, bertanggungjawab, dan penuh keikhlasan demi rakyat, maka hal yang
terjadi adalah banyak rakyat yang akan memandang positif pemerintahan sehingga
terciptalah pemerintahan yang didukung oleh rakyat. Hal tersebut menyebabkan
adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintahan. namun, jika
globalisasi berkembang tanpa batas bukan merupakan sesuatu yang tidak mungkin
jika pada suatu saat idiologi Pancasila dapat diubah menjadi idiologi liberal.
karena globalisasi dapat meyakinkan masyarakat jika liberalisme membawa
kemajuan dan kemakmuran bagi masyarakat.
2. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, implementasi
dari adanya globalisasi adalah terbukanya pasar internasional sehingga mampu
meningkatkan lapangan pekerjaan dan pendapatan negara. Berarti secara tidak
langsung, globalisasi membantu meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan
keluarga miskin. Namun di satu sisi, globalisasi juga dapat melunturkan rasa
cinta terhadap produk dalam negeri karena tergeser oleh produk luar yang secara
harga lebih murah dengan kualitas yang lebih baik, sehingga jika tidak segera
diatasi mampu mematikan usaha kecil rakyat.
Di
Indonesia sendiri yang notabene merupakan negara kepulauan pastilah mempunyai
sumber daya alam endemik yang berbeda-beda di masing-masing pulaunya. Contohnya
saja pulau jawa dan sumatera merupakan penghasil sayur mayur serta buah-buahan
terbaik di Indonesia, sedangkan daerah timur Indonesia seperti kepulauan
Maluku, Sulawesi dan Papua memiliki komoditas andalan berupa sagu dan memiliki
sumber daya bahari yang melimpah. Dengan kondisi tersebut, tidak heran bila
terjadi perdagangan antar pulau dimana akan terjadi kegiatan perniagaan
komoditas andalan masing-masing pulau yang nantinya akan berpengaruh pada
pemerataan sumber dan bahan-bahan makanan serta pergerakan ekonomi nasional
akan tumbuh dengan pesat.
3. Bidang Sosial Budaya
Pengaruh globalisasi dalam bidang
sosial-budaya menyebabkan peningkatan etos kerja masyarakat karena seiring
dengan harapan untuk hidup yang lebih baik. Sehingga peningkatan etos kerja
tersebut dibarengi dengan peningkatan kedisiplinan dan peningkatan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, globalisasi juga akan berdampak negatif
bagi kehidupan sosial-budaya masyarakat. sebagai dampak nyata yang terjadi
adalah lunturnya budaya asli, baik dalam segi sopan santun, unggah-ungguh, dan
tata krama yang menjadi identitas bangsa. Pemuda kita akan semakin meniru gaya
barat dan menjadikannya sebagai kiblat.
Dampak lain yang berpeluang terjadi
adalah adanya kesenjangan sosial. dalam masyarakat multikultur tidak akan
dipandang mengenai kaum mayoritas dan minoritas, namun kesenjangan sosial ini
diartikan sebagai adanya kelas-kelas sosial yang membedakan mereka. Globalisasi
juga akan menyebabkan meningkatnya tingkat individualisme masyarakat. Dimana
masing-masing individu akan berupaya mengejar cita-citanya demi memperbaiki
taraf kehidupan sehingga hanya tersisa sedikit waktu untuk bersosialisasi dan
mengakrabkan diri dengan masyarakat sekitar (tetangga) yang secara jarak
dikatakan dekat.
Di
sektor budaya, globalisasi ditandai dengan meningkatnya angka kepemilikan
televisi dan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi seperti internet. Hal
tersebut menyebabkan hilangnya batasan dalam penyebaran budaya di masyarakat
multikultur. Pernikahan antar suku, ras, atau bahkan etnis bukan barang baru
lagi di Indonesia. Seperti yang kita tahu, pernikahan merupakan saluran paling
mudah untuk upaya penyebaran budaya. Selain itu, contoh yang paling mudah
adalah melalui makanan, yang ditandai dengan menjamurnya restoran padang,
warung tegal, restoran masakan khas korea, cina, jepang dan sebagainya
diseluruh penjuru Indonesia. Di bidang sosial dari segi interaksi yang awalnya
berbau kedaerahan, tradisional, dan masih kuatnya sikap primordialisme, dengan
adanya globalisasi maka lama kelamaan hal tersebut memudar dan masyarakat
bergerak menuju kearah persatuan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Globalisasiadalahsebuahistilah yang
memilikihubungandenganpeningkatanketerkaitanantarbangsadanantarmanusia di
seluruhduniamelaluiperdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular,
danbentuk-bentukinteraksi lain.Menurutasalkatanya, kata "globalisasi"
diambildari kata "global", yang berarti "universal".
Multikulturalisme
pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam
berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas
keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat. Multikulturalismedapatjugadipahamisebagaipandangandunia
yang kemudiandiwujudkandalamkesadaranpolitik.
Proses
perkembangan globalisasi di dalam masyarakat multikultural itu sendiri karena adanya
masyarakat yang beranekaragam dan sudah mulai saling terbuka sehingga
memudahkan globalisasi masuk ke Indonesia. Sadar atau tidak, kita telah
memasuki pasar bebas. Negara satu dengan negara lain tidak lagi ada batas
secara ruang maupun waktu. Indonesia membutuhkan negara lain untuk memenuhi
kebutuhan negaranya yang tidak bisa diproduksi di Indonesia, begitu juga
sebelumnya.
Globalisasi juga turut serta dalam
mengubah tatanan kehidupan masyarakat. perubahan-perubahan itu tampak pada :
1. Bidang Politik
Dengan adanya globalisasi, pemerintah mulai menjalankan
pemerintahan yang demokrasi dan terbuka.
2. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, implementasi dari adanya globalisasi
adalah terbukanya pasar internasional sehingga mampu meningkatkan lapangan
pekerjaan dan pendapatan negara. Berarti secara tidak langsung, globalisasi
membantu meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan keluarga miskin. Namun di
satu sisi, globalisasi juga dapat melunturkan rasa cinta terhadap produk dalam
negeri.
3. Bidang Sosial Budaya
Pengaruh globalisasi dalam bidang sosial-budaya menyebabkan
peningkatan etos kerja masyarakat karena seiring dengan harapan untuk hidup
yang lebih baik. Sehingga peningkatan etos kerja tersebut dibarengi dengan
peningkatan kedisiplinan dan peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun, globalisasi juga akan berdampak negatif bagi kehidupan
sosial-budaya masyarakat. sebagai dampak nyata yang terjadi adalah lunturnya
budaya asli, baik dalam segi sopan santun, unggah-ungguh, dan tata krama yang
menjadi identitas bangsa.
DAFTAR
PUSTAKA
Syam,
Nur. 2009. Tantangan Multikulturalisme Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar