BAB I
PENDAHULUAN
·Latar Belakang
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
hubungan manusia dengan lingkungannya. Sosiologi juga bisa berarti ilmu
tentang strutur sosial, proses sosial dan perubahannya. mencakup berbagai
bidang, sehingga kita bisa menemui beberapa istilah yang terkait dengan
sosiologi. Banyak para ahli yang megemukakan pendapatnya
tentang sosiologi dan pandangan tentang
sosiologi. Agar kita memahami arti sosiologi dan pandangan para ahli dalam sosiologi
kami akan membahas salah satu ahli sosiologi yaitu Herbert Spencer. Tahun 1837
ia mulai bekerja sebagai insinyur sipil jalan
kereta api, jabatan yang dipegangnya hingga tahun 1850. Tahun 1853 spencer menerima harta warisan yang memungkinkan ia berhenti bekerja dan manjalani sisa hidupnya sebagai seorang sarja bebas.
kereta api, jabatan yang dipegangnya hingga tahun 1850. Tahun 1853 spencer menerima harta warisan yang memungkinkan ia berhenti bekerja dan manjalani sisa hidupnya sebagai seorang sarja bebas.
Salah satu watak Spencer yang paling menarik yang
menjadi penyebab kerusakan intelektualnya adalah kegunaannya membaca buku orang
lain. Dalam hal ini ia sama dengan tokoh sosiologi awal Auguste Comte yang juga
mengalami gangguan otak. Bila ia tidak pernah membaca karya sarjana lain, lalu
dari mana gagasan dan pemaham spencer berasal. Ia mengatakan bahwa
gagasan-gagasan yang muncul “ sedikit demi sedikit, secara rendah hati tanpa
disengaja atau tanpa kerja keras” (Wiltshire, 1987:66).
·Rumusan Masalah
·Bagaimana boigrafi Herbert
Spencer?
·Bagaimana pandangan Herbert
Spencer tentang sosiologi?
·Manfaat
·Untuk mengetahui biografi Herbert
Spencer
·Untuk mengetahui pandangan
Herbert Spencer tentang sosiologi?
BAB II
PEMBAHASAN
·Pandangan
Herbert Spencer tentang sosiologi
Spencer adalah orang yang pertama
kali menulis tentang masyarakat atas dasar empiris ang konkret. Tindakan ini
kemudian diikuti oleh para sosiolog sesudahnya, baik secara sadar maupun tidak
sadar. Spancer memperkenalkan pendekatan baru sosiologi yaitu merekonsiliasi
antara ilmu pengetahuan dengan agama dalam bukunya First Priciple. Dalam
bukunya ini Spencer membedakan fenomena tersebut dalam 2 fenomena yaitu
fenomena yang dikeahui. Di sini Spencer kemudian mencoba menjebatani antara
lham dengan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya Spencer memulai
dengan 3 garis besar teorinya yang disebut dengan tiga kebenaran universal,
yaitu 1). Adanya materi yang tidak dapat dirusak, 2). Adanya kesinambungan gerak, 3). Adanya
tenaga dan kekuatan yang terus-menerus. Disamping tiga kebenaran universal
tersebut, menurut Spencer ada 4 dalil yang berasal dari kebenaran universal,
yaitu:1. Kesatuan hukum dan kesinambungan, 2. Transformasi, 3. Bergerak
sepanjang garis, 4. Ada sesuatu irama dari gerakan. Spencer lebih lanjut
mengatakan bahwa harus ada hukum yang dapat menguasai kombinasi antara
faktor-faktor yang berbeda di dalam proses evolusioner.
Spencer memandang sosiologi
sebagai suatu studi evolusi di dalam bentuknya yang paling kompleks. Di dalam
karyanya, prinsip-prinsip sosiologi, spencer membagi pandangan sosiologinya
menjadi 3 bagian yaitu factor-faktor ekstrinsik asli, factor intrinsik asli,
factor asal muasal seperti modifikasi masyarakat, bahasa, pengetahuan,
kebiasaan, hukum dan lembaga-lembaga.
Herbert spencer tentang evolusi
Evolusi secara umum adalah
serentetan perubahan kecil secara pelan-pelan, kumulatif, terjadi dengan
sendirinya, dan memerlukan waktu lama. Sedang evolusi dalam masyarakat adalah
serentetan perubahan yang terjadi karena usaha-usaha masyarakat tersebut untuk
menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang ditimbulkan
sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perspektif evolusioner adalah perspektif
teoritis paling awal dalam sosiologi. Perspektif evolusioner pada umumnya
berdasarkan pada karya Auguste Comte (1798-1857) dan Herbert Spancer
(1820-1903).
Menurut spencer, pribadi
mempunyai kedudukan yang dominan terhadap masyarakat. Secara genetik perubahan
alamiah di dalam diri manusia mempengaruhi struktur masyarakat sekitarnya.
Kumpulan pribadi dalam kelompok/masyarakat merupakan factor penentu bagi
terjadinya proses kemasyarakatan yang pada hakikatnya merupakan struktut social
dalam menentukan kualifikasi. Spancer menempatkan individu pada derajat otonomi
tertentu dan masyarakat sebagai benda material yang tunduk pada hukum
umum/universal evolusi. Masyarakat mempunyai hubungan fisik dengan lingkungan
yang mengakomodasi dalam bntuk tertentu dalam masyarakat. Sedangkan Comte
mengatakan bahwa kedudukan masyarakat lebih dominan terhadap pribadi.
Spencer
juga menawarkan teori evolusi dari masyarakat militan ke masyarakat industri.
Yang pada mulanya, masyarakat militan dijelaskan sebagai masyarakat yang
tersrtuktur guna melakukan perang. Walaupun Spencer melihat Evolusi umum yang
mengarah kepada pembentukan masyarakat industri, akan tetapi ia juga mengakui
adanya kemunduran periodik kepada masyarakat yang lebih agresif dan militan.
Dalam tulisannya mengenai etika politik, Spencer mengemukakan gagasan evolusi
sosial yang lain. Disuatu sisi Spencer memandang masyarakat berkembang
menuju ke keadaan moral paling ideal atau sempurna. Disisi lain Spencer
mengemukakan bahwa masyarakat yang paling mampu menyesuaikan diri dengan
lingkunganlah yang akan bertahan hidup, sedangkan masyarakat yang tidak mampu
menyesuaikan diri terpaksa menemui ajalnya. Hasil proses ini adalah peningkatan
kemampuan menyesuaikan diri masyarakat secara keseluruhan.
Darwinisme social muncul dan
popular setelah Charles Darwin menerbitkan buu Origin Of Species (1859, 9 tahun
setelah Spancer memerkenalkan teori evolusi universalnya. Ia memandang evolusi
social sebagai serangkaian tingkatan yang harus dilalui oleh semua masyarakat
yang bergerak dari tingkat yang sederhana ketingkat yang lebih rumit dan dari
tingkat homogeny ke tingkat heterogen.
Semua teori evolusioner menilai
bahwa perubahan social memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat.
Perubahan social dientukan dari dalam (endogen). Evolusi terjadi pada tingkat
organis, dan superorganis. Evolusi pada sosiologi mempunyai arti optimis yaitu
tumbuh menuju keadaan yang sempurna, kemajuan, perbikan, kemudahan atau
perbaikan hidupnya. Pandangan-pandangan sosiologi Spencer sangat dipengaruhi
oleh pesatnya kemajua ilmu biologi, terutama beberapa ahli biologi berikut ini
:
1. Pelajaran tentang sifat keturunan
(descension) Lamarck (1909) yang menyatakan bahwa sifat manusia yang diturunkan
kepada anak cucunya sangat dipengaruhi oleh tempat tinggal dan sifat bangsa
itu.
2. Teori seleksi dari Darwin (1859) mengatakan
bahwa alam akan membuang segala sesuatu yang tidak terpakai dan memperkuat
segala sesuatu yang berguna, seprti yang terjadi pada binatang, yang kuat dan
mampu bertahan hidup dan yang lemah akan binasa.
3. Teori tentang penemuan sel. Tubuh hewan dan
tumbuh-tumbuhan terdiri dari organisme kecil-kecil yang disebut sel. Sel ini
mempunyai sifat dan bentuk yang sama, tetapi mampu mempengaruhi sifat binatang
dan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang terkuat pada sel-sel tersebut.
Membandingkan masyarakat dengan
organism, Spencer mengelaborasikan ide besarnya secara detil pada semua
masyarakat sebelum dan sesudahnya. Spancer menitikberatkan pada 3 kecenderungan
perkembangan masyarakat organism:
1. Pertumbuhan dalam ukurannya
2. Meningkatnya kompleksitas struktur, dan
3. Diferensiasi fungsi
Spencer
berkeyakinan bahwa kehidupan dimasyarakat tumbuh secara progresif menuju
keadaan yang semakin baik. Karena itu, kehidupan masyarakat harus dibiarkan
berkembang sendiri. Lepas campur tanngan yang mungkin akan memperburuk keadaan.
Spencer menerima pandangan bahwa institusi sosial sebagaimana tumbuh-tumbuhan
dan binatang, mampu beradaptasi secara progresif dan positif terhadap
lingkungan sosialnya.
Spencer
membedakan empat tahap evolusi masyarakat :
·Tahap
penggandaan atau pertambahan
Baik tiap-tiap individu maupun tiap orde
social dalam keseluruhannya selalu bertumbuh dan bertambah
·Tahap
kompleksifikasi
Salah satu akibat proses pertambahan
adalah makin rumutnya struktur organism yang bersangkutan. Struktur
keorganisasian makin lama makin kompleks.
·Tahap
pembagian atau diferensiasi
Evolusi masyarakat juga menonjolkan
pembagian tugas atau fungsi, yang semkin berbeda-beda. Pembagian kerja
menghasilkan pelapisan social (stratifikasi). Masyarakat menjadi terbagi
kedalam kelas- kelas social.
·Tahap
pengintegrasian
Dengan
mengingat bahwa proses diferensiasi mengakibatkan bahaya perpecahan. Maka
kecenderungan negative ini perlu dibendung dan di imbangi oleh proses yang
mempersatukan. Pengintegrasian ini juga merupakan tahap dalam proses evolusi,
yang bersifat alami dan spontas otomatis.
Ritzer dan Goodman (2007)
merangkum teori evolusi spencer kedalam dua perspektif. Pertama, teorinya
berkaitan dengan peningkatan ukuran masyarakat. Peningkatan ini menyebabkan
differensiasi fungsi yang dilakukannya. Kedua, masyarakat berubah melalui
penggabungan. Semakin lama semakin menyatukan kelompok-kelompok yang
berdampingan. Dia berbicara tentang gerak evolusioner dari masyarakat yang
sederhana ke penggabungan dua kali lipat dan penggabungan tiga kali lipat.
Teori tentang evolusi dapat dikategorikan sebagai
berikut:
1. Unilinear theories of
evolution. Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk
kebudayaannya) mengalami perkembangan melalui tahapan tertentu, mulai bentuk
sederhana menuju ke yang lebih kompleks (madya dan modern) dan akhirnya menjadi
sempurna (sekunder, sekuler).
2. Universal theory of
evolution. Teori ini menyatakn bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu
melalui tahap-tahap perkembangan tertentu yang tetap. kebudayaan manusia telah
mengikuti suatu garis evolusi tertentu.
3. Multilined theories of
evolution. Teori ini menekankan pada penelitian-penelitian terhadap
tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
Spancer
telah menggabungkan secara konsisten tentang etika, moral dan pekerjaan,
terutama dalam bukunya The Principles of Ethics. Isu pokoknya adalah apakah
etika dan politik mengntungkan atau merugikan sosiologi. Idenya adalah untuk
memperluas metodologi individunya dan memfokuskan diri pada fenomena level
makro berdasarkan pada fenomena individu sebagai unit.
Lahirnya
Darwinisme Sosial
Pada
tahun 1859 Charles Darwin menerbitkan buku yang berjudul On the Origin of
Species yang membahas proses evolusi organism-organisme fisik. Konsep-konsep
yang amat berpengaruh atas darwinisme social. Pandangan Herbert Spencer dalam
evolusi social terkenal dengan sebutan Darwinisme Sosial atau Social Darwinism.
Herbert Spencer melihat ada kesamaan dalam teori evolusi Darwin maka kadang
manusia disebut sebagai organism. Darwinisme social menggambarkan bahwa
perubahan dalam masyarakat berlangsung secara evolusioner yang dipengaruhi oleh
kekuatan yang tidak dapat diubah oleh perilaku manusia.
Darwinisme
social dapat digolongkan kedalam empat kelas, yaitu teori naluri, teori ras, teori determinisme, dan teori
evolusi.
·Teori
Naluri
Kesatuan masyarakat dan koherensinya
disebabkan oleh kecenderungan bilogis dalam diri manusia, yaitu suatu naluri
social yang disebut herd instinct atau gregorius instinct yang membuat manusia
mengakui dan menyukai teman-teman sesame.
2. Teori RAs
Ludwig
Gumplowich merupakan seorang yahudi yang hidup pada masa konflik dan peperangan antar golongan. Ia memandang
bahwa Negara modern didirikan atas dasar bahasa
dan agama. Jadi yang dimaksud bangsa merupakan kesatuan budaya. Dan pada akhir kehidupannya ia dapat memperbaiki
pandangan masyarakat yang darwinitis dan mulai
merintis suatu pandangan yang bercirikan budaya.
3.
Teori determinisme
Fredric
Le Play menaruh minat besar terhadap masalah adat dan nilai-nilai budaya tradisional. Ia menginginkan untuk
memulihkan keadaan ketertiban dalam negerinya. Dan
ia memecahkan masalah tersbut dengan menyangkutkan kepada kehidupa berkeluarga.
4.
Teori evolusi
Dengan
menggunakan teori evolusi Darwin, Spencer mengembangkan teori evolusi social., dimana didalamnya semua
masyarakat secara alami mengalami perubahan menuju
bentuk yang superior.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Herbert Spencer (lahir
di Derby, 27 April 1820,meninggal di Brighton, 8 Desember 1903 pada umur 83 tahun)
adalah seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik
terkemuka. Meskipun kebanyakan karya yang ditulisnya berisi tentang teori
politik dan menekankan pada “keuntungan akan kemurahan hati”, dia lebih dikenal
sebagai bapak Darwinisme sosial. Herbert Spencer adalah seorang filsuf,
sosiolog pengikut aliran sosiologi organis, dan ilmuwan pada era Victorian yang
juga mempunyai kemampuan di bidang mesin.
Berikut sejumlah karya
utama Spencer semaca hidupnya:
· Social
Statics (1850)
· Principles
of Psychology (1855)
· Principles
of Biology (1861 dan 1864)
·First
Principles (1862)
·The
Study of Sociology (1873) dll
Spencer memandang sosiologi sebagai suatu studi
evolusi di dalam bentuknya yang paling kompleks. Di dalam karyanya,
prinsip-prinsip sosiologi, spencer membagi pandangan sosiologinya menjadi 3
bagian yaitu factor-faktor ekstrinsik asli, factor intrinsik asli, factor asal
muasal seperti modifikasi masyarakat, bahasa, pengetahuan, kebiasaan, hukum dan
lembaga-lembaga.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. 1987. Herbert Spencer (Modul
Pembelajaran Universitas Terbuka). Jakarta: Universitas Terbuka.
George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2008. Teori
sosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
0 komentar:
Posting Komentar