Selasa, 24 September 2013

Makalah Teori Sosiologi Klasik : Herbert Spencer

BAB I
PENDAHULUAN
·Latar Belakang
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan lingkungannya. Sosiologi juga bisa berarti ilmu tentang strutur sosial, proses sosial dan perubahannya. mencakup berbagai bidang, sehingga kita bisa menemui beberapa istilah yang terkait dengan sosiologi. Banyak para ahli yang megemukakan pendapatnya tentang  sosiologi dan pandangan tentang sosiologi. Agar kita memahami arti sosiologi dan pandangan para ahli dalam sosiologi kami akan membahas salah satu ahli sosiologi yaitu Herbert Spencer. Tahun 1837 ia mulai bekerja sebagai insinyur sipil jalan
kereta api, jabatan yang dipegangnya hingga tahun 1850. Tahun 1853 spencer menerima harta warisan yang memungkinkan ia berhenti bekerja dan manjalani sisa hidupnya sebagai seorang sarja bebas.
Salah satu watak Spencer yang paling menarik yang menjadi penyebab kerusakan intelektualnya adalah kegunaannya membaca buku orang lain. Dalam hal ini ia sama dengan tokoh sosiologi awal Auguste Comte yang juga mengalami gangguan otak. Bila ia tidak pernah membaca karya sarjana lain, lalu dari mana gagasan dan pemaham spencer berasal. Ia mengatakan bahwa gagasan-gagasan yang muncul “ sedikit demi sedikit, secara rendah hati tanpa disengaja atau tanpa kerja keras” (Wiltshire, 1987:66).
·Rumusan Masalah
·Bagaimana boigrafi Herbert Spencer?
·Bagaimana pandangan Herbert Spencer tentang sosiologi?
·Manfaat
·Untuk mengetahui biografi Herbert Spencer
·Untuk mengetahui pandangan Herbert Spencer tentang sosiologi?



BAB II
PEMBAHASAN

·Pandangan Herbert Spencer tentang sosiologi
Spencer adalah orang yang pertama kali menulis tentang masyarakat atas dasar empiris ang konkret. Tindakan ini kemudian diikuti oleh para sosiolog sesudahnya, baik secara sadar maupun tidak sadar. Spancer memperkenalkan pendekatan baru sosiologi yaitu merekonsiliasi antara ilmu pengetahuan dengan agama dalam bukunya First Priciple. Dalam bukunya ini Spencer membedakan fenomena tersebut dalam 2 fenomena yaitu fenomena yang dikeahui. Di sini Spencer kemudian mencoba menjebatani antara lham dengan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya Spencer memulai dengan 3 garis besar teorinya yang disebut dengan tiga kebenaran universal, yaitu 1). Adanya materi yang tidak dapat dirusak,   2). Adanya kesinambungan gerak, 3). Adanya tenaga dan kekuatan yang terus-menerus. Disamping tiga kebenaran universal tersebut, menurut Spencer ada 4 dalil yang berasal dari kebenaran universal, yaitu:1. Kesatuan hukum dan kesinambungan, 2. Transformasi, 3. Bergerak sepanjang garis, 4. Ada sesuatu irama dari gerakan. Spencer lebih lanjut mengatakan bahwa harus ada hukum yang dapat menguasai kombinasi antara faktor-faktor yang berbeda di dalam proses evolusioner.


Spencer memandang sosiologi sebagai suatu studi evolusi di dalam bentuknya yang paling kompleks. Di dalam karyanya, prinsip-prinsip sosiologi, spencer membagi pandangan sosiologinya menjadi 3 bagian yaitu factor-faktor ekstrinsik asli, factor intrinsik asli, factor asal muasal seperti modifikasi masyarakat, bahasa, pengetahuan, kebiasaan, hukum dan lembaga-lembaga.

             Herbert spencer tentang evolusi
Evolusi secara umum adalah serentetan perubahan kecil secara pelan-pelan, kumulatif, terjadi dengan sendirinya, dan memerlukan waktu lama. Sedang evolusi dalam masyarakat adalah serentetan perubahan yang terjadi karena usaha-usaha masyarakat tersebut untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang ditimbulkan sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perspektif evolusioner adalah perspektif teoritis paling awal dalam sosiologi. Perspektif evolusioner pada umumnya berdasarkan pada karya Auguste Comte (1798-1857) dan Herbert Spancer (1820-1903).
Menurut spencer, pribadi mempunyai kedudukan yang dominan terhadap masyarakat. Secara genetik perubahan alamiah di dalam diri manusia mempengaruhi struktur masyarakat sekitarnya. Kumpulan pribadi dalam kelompok/masyarakat merupakan factor penentu bagi terjadinya proses kemasyarakatan yang pada hakikatnya merupakan struktut social dalam menentukan kualifikasi. Spancer menempatkan individu pada derajat otonomi tertentu dan masyarakat sebagai benda material yang tunduk pada hukum umum/universal evolusi. Masyarakat mempunyai hubungan fisik dengan lingkungan yang mengakomodasi dalam bntuk tertentu dalam masyarakat. Sedangkan Comte mengatakan bahwa kedudukan masyarakat lebih dominan terhadap pribadi.
Spencer juga menawarkan teori evolusi dari masyarakat militan ke masyarakat industri. Yang pada mulanya, masyarakat militan dijelaskan sebagai masyarakat yang tersrtuktur guna melakukan perang. Walaupun Spencer melihat Evolusi umum yang mengarah kepada pembentukan masyarakat industri, akan tetapi ia juga mengakui adanya kemunduran periodik kepada masyarakat yang lebih agresif dan militan. Dalam tulisannya mengenai etika politik, Spencer mengemukakan gagasan evolusi sosial yang lain. Disuatu sisi Spencer memandang  masyarakat berkembang menuju ke keadaan moral paling ideal atau sempurna. Disisi lain Spencer mengemukakan bahwa masyarakat yang paling mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganlah yang akan bertahan hidup, sedangkan masyarakat yang tidak mampu menyesuaikan diri terpaksa menemui ajalnya. Hasil proses ini adalah peningkatan kemampuan menyesuaikan diri masyarakat secara keseluruhan.
Darwinisme social muncul dan popular setelah Charles Darwin menerbitkan buu Origin Of Species (1859, 9 tahun setelah Spancer memerkenalkan teori evolusi universalnya. Ia memandang evolusi social sebagai serangkaian tingkatan yang harus dilalui oleh semua masyarakat yang bergerak dari tingkat yang sederhana ketingkat yang lebih rumit dan dari tingkat homogeny ke tingkat heterogen.
Semua teori evolusioner menilai bahwa perubahan social memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Perubahan social dientukan dari dalam (endogen). Evolusi terjadi pada tingkat organis, dan superorganis. Evolusi pada sosiologi mempunyai arti optimis yaitu tumbuh menuju keadaan yang sempurna, kemajuan, perbikan, kemudahan atau perbaikan hidupnya. Pandangan-pandangan sosiologi Spencer sangat dipengaruhi oleh pesatnya kemajua ilmu biologi, terutama beberapa ahli biologi berikut ini :
1.  Pelajaran tentang sifat keturunan (descension) Lamarck (1909) yang menyatakan bahwa sifat manusia yang diturunkan kepada anak cucunya sangat dipengaruhi oleh tempat tinggal dan sifat bangsa itu.
2.  Teori seleksi dari Darwin (1859) mengatakan bahwa alam akan membuang segala sesuatu yang tidak terpakai dan memperkuat segala sesuatu yang berguna, seprti yang terjadi pada binatang, yang kuat dan mampu bertahan hidup dan yang lemah akan binasa.
3.  Teori tentang penemuan sel. Tubuh hewan dan tumbuh-tumbuhan terdiri dari organisme kecil-kecil yang disebut sel. Sel ini mempunyai sifat dan bentuk yang sama, tetapi mampu mempengaruhi sifat binatang dan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang terkuat pada sel-sel tersebut.
Membandingkan masyarakat dengan organism, Spencer mengelaborasikan ide besarnya secara detil pada semua masyarakat sebelum dan sesudahnya. Spancer menitikberatkan pada 3 kecenderungan perkembangan masyarakat organism:
1. Pertumbuhan dalam ukurannya
2. Meningkatnya kompleksitas struktur, dan
3. Diferensiasi fungsi
            Spencer berkeyakinan bahwa kehidupan dimasyarakat tumbuh secara progresif menuju keadaan yang semakin baik. Karena itu, kehidupan masyarakat harus dibiarkan berkembang sendiri. Lepas campur tanngan yang mungkin akan memperburuk keadaan. Spencer menerima pandangan bahwa institusi sosial sebagaimana tumbuh-tumbuhan dan binatang, mampu beradaptasi secara progresif dan positif terhadap lingkungan sosialnya.
            Spencer membedakan empat tahap evolusi masyarakat :
·Tahap penggandaan atau pertambahan
Baik tiap-tiap individu maupun tiap orde social dalam keseluruhannya selalu bertumbuh dan bertambah
·Tahap kompleksifikasi
Salah satu akibat proses pertambahan adalah makin rumutnya struktur organism yang bersangkutan. Struktur keorganisasian makin lama makin kompleks.
·Tahap pembagian atau diferensiasi
Evolusi masyarakat juga menonjolkan pembagian tugas atau fungsi, yang semkin berbeda-beda. Pembagian kerja menghasilkan pelapisan social (stratifikasi). Masyarakat menjadi terbagi kedalam kelas- kelas social.
·Tahap pengintegrasian
Dengan mengingat bahwa proses diferensiasi mengakibatkan bahaya perpecahan. Maka kecenderungan negative ini perlu dibendung dan di imbangi oleh proses yang mempersatukan. Pengintegrasian ini juga merupakan tahap dalam proses evolusi, yang bersifat alami dan spontas otomatis.
Ritzer dan Goodman (2007) merangkum teori evolusi spencer kedalam dua perspektif. Pertama, teorinya berkaitan dengan peningkatan ukuran masyarakat. Peningkatan ini menyebabkan differensiasi fungsi yang dilakukannya. Kedua, masyarakat berubah melalui penggabungan. Semakin lama semakin menyatukan kelompok-kelompok yang berdampingan. Dia berbicara tentang gerak evolusioner dari masyarakat yang sederhana ke penggabungan dua kali lipat dan penggabungan tiga kali lipat.
Teori tentang evolusi dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Unilinear theories of evolution. Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan melalui tahapan tertentu, mulai bentuk sederhana menuju ke yang lebih kompleks (madya dan modern) dan akhirnya menjadi sempurna (sekunder, sekuler).
2. Universal theory of evolution. Teori ini menyatakn bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap perkembangan tertentu yang tetap. kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu.
3. Multilined theories of evolution. Teori ini menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
            Spancer telah menggabungkan secara konsisten tentang etika, moral dan pekerjaan, terutama dalam bukunya The Principles of Ethics. Isu pokoknya adalah apakah etika dan politik mengntungkan atau merugikan sosiologi. Idenya adalah untuk memperluas metodologi individunya dan memfokuskan diri pada fenomena level makro berdasarkan pada fenomena individu sebagai unit.
            Lahirnya Darwinisme Sosial
                    Pada tahun 1859 Charles Darwin menerbitkan buku yang berjudul On the Origin of Species yang membahas proses evolusi organism-organisme fisik. Konsep-konsep yang amat berpengaruh atas darwinisme social. Pandangan Herbert Spencer dalam evolusi social terkenal dengan sebutan Darwinisme Sosial atau Social Darwinism. Herbert Spencer melihat ada kesamaan dalam teori evolusi Darwin maka kadang manusia disebut sebagai organism. Darwinisme social menggambarkan bahwa perubahan dalam masyarakat berlangsung secara evolusioner yang dipengaruhi oleh kekuatan yang tidak dapat diubah oleh perilaku manusia.
           

            Darwinisme social dapat digolongkan kedalam empat kelas, yaitu teori naluri, teori            ras, teori determinisme, dan teori evolusi.

·Teori Naluri
Kesatuan masyarakat dan koherensinya disebabkan oleh kecenderungan bilogis dalam diri manusia, yaitu suatu naluri social yang disebut herd instinct atau gregorius instinct yang membuat manusia mengakui dan menyukai teman-teman sesame.
2.  Teori RAs
            Ludwig Gumplowich merupakan seorang yahudi yang hidup pada masa konflik dan          peperangan antar golongan. Ia memandang bahwa Negara modern didirikan atas dasar          bahasa dan agama. Jadi yang dimaksud bangsa merupakan kesatuan budaya. Dan pada         akhir kehidupannya ia dapat memperbaiki pandangan masyarakat yang darwinitis dan         mulai merintis suatu pandangan yang bercirikan budaya.
3.  Teori determinisme
            Fredric Le Play menaruh minat besar terhadap masalah adat dan nilai-nilai budaya             tradisional. Ia menginginkan untuk memulihkan keadaan ketertiban dalam negerinya.       Dan ia memecahkan masalah tersbut dengan menyangkutkan kepada kehidupa      berkeluarga.
4.  Teori evolusi
            Dengan menggunakan teori evolusi Darwin, Spencer mengembangkan teori evolusi            social., dimana didalamnya semua masyarakat secara alami mengalami perubahan   menuju bentuk yang superior.















BAB III
PENUTUP
Simpulan
Herbert Spencer (lahir di Derby, 27 April 1820,meninggal di Brighton,            8 Desember 1903 pada umur 83 tahun) adalah seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik terkemuka. Meskipun kebanyakan karya yang ditulisnya berisi tentang teori politik dan menekankan pada “keuntungan akan kemurahan hati”, dia lebih dikenal sebagai bapak Darwinisme sosial. Herbert Spencer adalah seorang filsuf, sosiolog pengikut aliran sosiologi organis, dan ilmuwan pada era Victorian yang juga mempunyai kemampuan di bidang mesin.
Berikut sejumlah karya utama Spencer semaca hidupnya:
·      Social Statics (1850)
·      Principles of Psychology (1855)
·      Principles of Biology (1861 dan 1864)
·First Principles (1862)
·The Study of Sociology (1873) dll
Spencer memandang sosiologi sebagai suatu studi evolusi di dalam bentuknya yang paling kompleks. Di dalam karyanya, prinsip-prinsip sosiologi, spencer membagi pandangan sosiologinya menjadi 3 bagian yaitu factor-faktor ekstrinsik asli, factor intrinsik asli, factor asal muasal seperti modifikasi masyarakat, bahasa, pengetahuan, kebiasaan, hukum dan lembaga-lembaga.








DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. 1987.  Herbert Spencer (Modul Pembelajaran Universitas Terbuka). Jakarta: Universitas Terbuka.
George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2008. Teori sosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.




0 komentar:

Posting Komentar